Rabu, 16 September 2020

"Obat Anti Galau" ala keluarga pak Abdullah

(Oleh: M. Rosid Ridho)

Yuk, belajar tawakkal.....

Tiada terasa, sudah cukup lama Pak Abdullah menjalani suka duka dalam membangun keluarga bersama istrinya, Bu Sholeha. Kehidupan yang dijalaninya jauh dari sifat gelamor. Sesekali mereka harus berfikir keras dalam urusan keuangan. Misalkan, ketika dompet mulai menipis di pertengahan bulan atau kebutuhan mendadak di kala tidak ada dana cadangan. Maklum, keluarga baru memang sarat dengan kondisi keuangan yang belum mapan. 

Persoalan-persoalan seperti ini biasanya sering memicu perselisihan dalam keluarga muda. Tidak terkecuali, demikian halnya juga terjadi pada keluarga pak Abdullah. Beberapa kali ucapan nada keras terlontar dalam musyawarah keuangan keluarga. Biasanya ketegangan akan mengendor tatkala keduanya kembali mengingat bahwa nikmat Allah yang telah diterimanya jauh lebih banyak dibanding ujian hidup yang sedang dijalaninya. Allah telah memberikan kesehatan, kesempatan hidup untuk bekerja dan beribadah, pasangan hidup yang setia, anak-anak yang menyejukkan, kemudahan dalam pekerjaan, kemudahan dalam membangun rumah, dll. Allah telah memberikan sekian banyak nikmat baik yang diminta maupun yang tidak diminta. Kesadaran semacam ini membuat keluarga pak Abdullah kembali bersyukur dan mengingat Allah Yang memiliki sebutan Ar Razaq. 

Pak Abdullah adalah sosok lelaki yang mempunyai prinsip bahwa setiap persoalan hidup itu pasti ada jalan keluarnya. Inna ma'al 'usyri yusyra. Allah pasti akan mendatangkan solusi terbaik tatkala seseorang yakin dengan pertolongan Allah, berikhtiar untuk menjadi pribadi yang layak untuk mendapatkan pertolongan Allah, dan menyerahkan urusannya kepada Allah. 

Pada awalnya, bu Sholeha tidak begitu yakin dengan teori-teori yang disampaikan suaminya terkait bagaimana sikap terbaik tatkala terbentur dengan persoalan hidup. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, pengalaman hiduplah yang memantabkan hati bu Sholeha untuk mengamini prinsip hidup sang suami.

Pak Abdullah memiliki sumber keuangan andalan yang sifatnya tahunan. Anggap saja bonus tahunan dari tempat ia bekerja. Uang ini biasanya untuk anggaran yang sifatnya tahunan juga, seperti pajak kendaraan, biaya sekolah, dan lain-lain. 

Pada tahun ini, sudah saatnya pak Abdullah membayar pajak mobil sederhananya sekaligus ganti plat nomor kendaraan. Dilalahnya, anggaran yang sudah digadang-gadang untuk biaya tersebut telah kesabet untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak. 

Pak Abdullah tetap tenang, meskipun waktu terus berjalan. Ikhtiar, ia jalani dengan mencoba menjalankan usaha sampingan, yaitu sebagai marketing penjualan tanah milik temannya. Tak perlu malu, hidup memang kudu doyan kerja meskipun rizki itu kehendak Allah. Sebab, kerja itu bagian dari ibadah. Cara mensyukuri potensi diri adalah dengan menggunakannya untuk hal-hal yang produktif. Hidup itu harus punya manfaat. Biarlah Allah yang memilihkan hadiah terindah bagi hambaNya yang mau berusaha menjadikan dirinya layak dalam pandanganNya. 

Demikian pula bu Sholeha tetap yakin bahwa Allah pasti akan memberi jalan keluar pada waktu yang terbaik dan dengan cara yang terbaik pula. Keteguhan hati ini terbangun sebab sudah sekian kali mereka mendapatkan jalan keluar dari arah yang tak terduga di saat persoalan hidup susah terurai.

Allahu Akbar, benarlah janji Allah. di saat sudah hampir jatuh tempo bayar pajak, Allah memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Pak Abdullah berhasil membantu temannya dalam menjual sepetak tanah. Dari jasa itu, ia diberi sejumlah uang fee. Uang fee inilah yang akhirnya digunakan untuk membayar pajak kendaraannya.

Peristiwa ini semakin membuat keluarga pak Abdullah yakin dengan kekuatan taqwa dan tawakkal kepada Allah. Sebagaimana Allah menegaskan dalam Al Quran: "man yattaqillaha yaj'allahu makhraja wa yarzuqhu min haitsu laa yahtashib wa man yatawakkal 'alallahi fahuwa hasbuh". Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan solusi terhadap setiap persoalan yang dihadapinya dan memberikan  kepadanya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal/menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Allah memberi kecukupan kepadanya.

Taqwa itu ditempuh dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarangNya. Sedangkan tawakkal tidak dimaknai hanya dengan berpangku tangan. Namun, menyerahkan urusannya kepada Allah setelah ia berikhtiar/berusaha dengan sungguh-sungguh. Firman Allah: "innallaha laa yughayyiru maa biqaumin hattaa yughayyiruu maa bi anfusihim". Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mau mengadakan perubahan pada diri mereka sendiri.

Semoga keluarga ini diberikan istiqamah dalam menjalani kehidupan dengan mengedapankan taqwa dan tawakkal kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar